Kerja Keras: Kunci Sukses atau Jebakan Modern?|Briefing Integritas Mengupas!
Pangkalan Kerinci, Rabu 30 Oktober 2024
Dalam era yang semakin kompetitif, kerja keras seringkali dianggap sebagai satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Namun, apakah kerja keras semata cukup? Atau justru kita perlu menyeimbangkannya dengan aspek lain seperti kesehatan mental, hubungan sosial, dan pengembangan diri?
Para ahli psikologi industri sepakat menyatakan bahwa kerja keras memang penting, tetapi jika dilakukan secara berlebihan tanpa memperhatikan keseimbangan, justru dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas. Stres yang berkepanjangan akibat beban kerja yang terlalu berat dapat memicu berbagai masalah, seperti burnout, depresi, dan gangguan kecemasan.
Senada dengan hal tersebut, para sosiolog yang fokus pada studi tentang pekerjaan menambahkan bahwa pekerjaan memang menjadi bagian penting dalam kehidupan kita, namun bukan satu-satunya aspek yang menentukan kebahagiaan. Membangun hubungan yang kuat dengan keluarga dan teman, serta memiliki waktu untuk melakukan hobi dan rekreasi, juga sangat penting untuk menjaga kesejahteraan secara keseluruhan.
Berkenaan juga dengan hal tersebut, Ketua PA Pangkalan Kerinci dalam briefing integritas pagi ini juga mengingatkan agar para pegawai pandai mengolah diri dalam pekerjaan sehari-hari. Bekerja sesuai tupoksi itu baik, memberikan ide dan gagasan untuk bidang yang lain juga baik, semua akan kembali kepada diri sendiri atas apa yang telah didedikasikan dalam pekerjaannya masing-masing. Ibarat pepatah "what you see is what you get, dilanjutkan dengan what you give is what you take" (SR_Pkc)